PERIODE DEWAN MAHASISWA (1955-1978)
Pada Dasarnya, Embrio Dewan Mahasiswa UGM telah ada sejak tahun 1949, dengan adanya Senat Mahasiswa Gabungan dari tiga fakultas embrio: HESP, Mamaconga, dan Teknik. Akan tetapi, baru pada tahun 1955 setelah fakultas-fakultas dimekarkan, berdiri Dewan Mahasiswa UGM yang diketuai oleh Koesnadi Harjasoemantri, Mahasiswa Fakultas Hukum. Pada tahun yang sama, juga berdiri Dewan Mahasiswa di Universitas Indonesia yang dipimpin oleh Emil Salim dari Fakultas Ekonomi. Di ITB, Dewan Mahasiswa berdiri pada tahun 1960 dengan Ketua Piet Corputty dari Teknik Sipil dan Wakil Ketua Udaya dari Teknik Pertambangan.
Berikut data sejarah Dewan Mahasiswa UGM.
1955-1957: Koesnadi Harjasoemantri (Fakultas Hukum)
Pada era ini, prestasi yang ditorehkan oleh Dewan Mahasiswa UGM adalah menginisiasi PPTM atau Projek Pengerahan Tenaga Mahasiswa sebagai wujud pengabdian masyarakat dari mahasiswa UGM untuk memasyarakatkan ilmunya kepada masyarakat di desa-desa dan daerah terpencil, sehingga ilmu yang dimiliki mahasiswa bisa menyebar luas. Kelak, proyek yang diinisiasi oleh Dewan Mahasiswa ini diadopsi oleh pihak UGM menjadi Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bernilai 3 sks wajib.
Pada PPTM ini, Koesnadi Ketua Dewan Mahasiswa UGM sendiri ditugaskan ke Kupang, Nusa Tenggara Timur. Aktivitas beliau menyebabkan kelulusan beliau dari Fakultas Hukum tertunda hingga tahun 1964.
<
1972-1974: Beny Soediro (Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik)
1974-1976: Marsanto (Fakultas Kehutanan)
Ketua I : Sampurno (Fakultas Farmasi)
1976-1978: Lukman F. Mokoginta (Fakultas Geografi)
Ketua I : Baharuddin Aritonang (Fakultas Farmasi)
Sekjen: Ahmad Fanani (Fakultas Hukum)
Era 1976-1978 ini dapat dikatakan sebagai era terakhir Dewan Mahasiswa. Situasi yang memanas pada akhir 1970-an pasca Apel Siaga DM ITB dan kerusuhan Malari yang menyeret nama Ketua Dewan Mahasiswa UI Hariman Siregar berujung pada masuknya tentara ke kampus-kampus, tak terkecuali UGM. Pada bulan Maret 1978, terjadi bentrokan antara mahasiswa dan militer yang pada waktu itu mendapat perintah rejim untuk menertibkan aksi mahasiswa. Tokoh-tokoh mahasiswa seperti Baharuddin Aritonang dan Lukman Mokoginta ditahan oleh militer pada peristiwa Maret 1978 tersebut.
*****
Pada tahun 1978-1979, Dewan Mahasiswa UGM dibekukan oleh rejim, bersama dengan Dewan Mahasiswa di kampus lain. Sebagai gantinya, dibuatlah BKK (Badan Koordinasi Kemahasiswaan) yang diketuai oleh Pembantu Rektor III bidang Kemahasiswaan. Fungsi Dewan Mahasiswa di tingkat universitas tidak berjalan, dan mahasiswa difragmentasi aktivitasnya di level fakultas.
Pada Dasarnya, Embrio Dewan Mahasiswa UGM telah ada sejak tahun 1949, dengan adanya Senat Mahasiswa Gabungan dari tiga fakultas embrio: HESP, Mamaconga, dan Teknik. Akan tetapi, baru pada tahun 1955 setelah fakultas-fakultas dimekarkan, berdiri Dewan Mahasiswa UGM yang diketuai oleh Koesnadi Harjasoemantri, Mahasiswa Fakultas Hukum. Pada tahun yang sama, juga berdiri Dewan Mahasiswa di Universitas Indonesia yang dipimpin oleh Emil Salim dari Fakultas Ekonomi. Di ITB, Dewan Mahasiswa berdiri pada tahun 1960 dengan Ketua Piet Corputty dari Teknik Sipil dan Wakil Ketua Udaya dari Teknik Pertambangan.
Berikut data sejarah Dewan Mahasiswa UGM.
1955-1957: Koesnadi Harjasoemantri (Fakultas Hukum)
Pada era ini, prestasi yang ditorehkan oleh Dewan Mahasiswa UGM adalah menginisiasi PPTM atau Projek Pengerahan Tenaga Mahasiswa sebagai wujud pengabdian masyarakat dari mahasiswa UGM untuk memasyarakatkan ilmunya kepada masyarakat di desa-desa dan daerah terpencil, sehingga ilmu yang dimiliki mahasiswa bisa menyebar luas. Kelak, proyek yang diinisiasi oleh Dewan Mahasiswa ini diadopsi oleh pihak UGM menjadi Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bernilai 3 sks wajib.
Pada PPTM ini, Koesnadi Ketua Dewan Mahasiswa UGM sendiri ditugaskan ke Kupang, Nusa Tenggara Timur. Aktivitas beliau menyebabkan kelulusan beliau dari Fakultas Hukum tertunda hingga tahun 1964.
<
1972-1974: Beny Soediro (Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik)
1974-1976: Marsanto (Fakultas Kehutanan)
Ketua I : Sampurno (Fakultas Farmasi)
1976-1978: Lukman F. Mokoginta (Fakultas Geografi)
Ketua I : Baharuddin Aritonang (Fakultas Farmasi)
Sekjen: Ahmad Fanani (Fakultas Hukum)
Era 1976-1978 ini dapat dikatakan sebagai era terakhir Dewan Mahasiswa. Situasi yang memanas pada akhir 1970-an pasca Apel Siaga DM ITB dan kerusuhan Malari yang menyeret nama Ketua Dewan Mahasiswa UI Hariman Siregar berujung pada masuknya tentara ke kampus-kampus, tak terkecuali UGM. Pada bulan Maret 1978, terjadi bentrokan antara mahasiswa dan militer yang pada waktu itu mendapat perintah rejim untuk menertibkan aksi mahasiswa. Tokoh-tokoh mahasiswa seperti Baharuddin Aritonang dan Lukman Mokoginta ditahan oleh militer pada peristiwa Maret 1978 tersebut.
*****
Pada tahun 1978-1979, Dewan Mahasiswa UGM dibekukan oleh rejim, bersama dengan Dewan Mahasiswa di kampus lain. Sebagai gantinya, dibuatlah BKK (Badan Koordinasi Kemahasiswaan) yang diketuai oleh Pembantu Rektor III bidang Kemahasiswaan. Fungsi Dewan Mahasiswa di tingkat universitas tidak berjalan, dan mahasiswa difragmentasi aktivitasnya di level fakultas.
hello
BalasHapusgreat forum lots of lovely people just what i need
hopefully this is just what im looking for, looks like i have a lot to read.
Wassup
BalasHapusI wanted to share with you a wonderful site I just came across teaching [url=http://www.kravmagabootcamp.com][b]Krav Maga[/b][/url] like they teach it in the Israeli Army (IDF) If you guys have seen the Tv Show called Fight Quest you would have seen their chief instructor Ran Nakash there featured on their [url=http://www.kravmagabootcamp.com][b]Krav Maga[/b][/url] segment. Anyways, let me know what you think. Is training via the internet something you would do?
Holla
Michael