Agama bukan sekadar ritual. Di baliknya, tersimpan makna untuk
pembebasan, kemerdekaan, revolusi, perjuangan. tanpa kelas. tanpa
penindasan.
ISLAM
Islam
tak tepat jika disinonimkan hanya sekadar sebagai "agama". Pranatanya
jelas lebih luas, melampaui sekadar agama. Islam sekadar agama berarti
hanya mendefinisikan Islam dalam skema ritual yang sifatnya individual.
Hanya sekadar aturan-aturan yang membebankan individu. Padahal Al-Qur'an
juga bicara sistem. Islam adalah sejarah. Praksis historis Islam
terbentang dari padang-padang stepa di Mongolia, pesisir laut nusantara,
sabana Afrika, gurun pasir Arabia, hingga dataran bersalju di Eropa dan
Rusia. Ia adalah juga peradaban, sebuah sistem kemanusiaan yang memandu
perjalanan hidup manusia. Ia adalah semangat perubahan sosial, yang
menggabungkan praksis material, historis, dan metafisis sekaligus.
Bersumber pada tauhid, yang menjadi kerangka berpijak, sandaran
transendental manusia kepada "yang di luar", yang punya kekuasaan
tunggal. Dan berpraksis pada kemanusiaan dan keadilan, menentang
kezaliman, penindasan, melawan kebatilan. Islam adalah sejarah,
ideologi, ontologi, agama, ritual, dan tentu saja praktik. Ia melingkupi
manusia dalam perjalanan hidupnya.
SYAHADATAIN
Deklarasi, penegasan bahwa
yang bisa disebut sebagai "Tuhan" itu hanya satu: Allah; yang berkuasa
itu hanya satu; Allah; dan yang bisa mengatur hidup manusia itu hanya
satu; Allah. Dan konsekuensi logisnya, memercayai manusia yang Allah
pilih, sebagai pembawa berita, yaitu Rasulullah, Muhammad. Sosok
pembebas manusia dari kebatilan, dari ketidakadilan, dari zaman
kegelapan. Yang bisa menindas itu hanya satu, yaitu Allah. Berarti, yang
mau menindas orang lain, yang ingin menjadi tiran, yang ingin
merendahkan orang lain berarti ingin menggantikan Allah sebagai tuhan.
Padahal tiada tuhan selain Allah. Dan manusia itu bersaudara, sama
derajat, siapapun orangnya, asal bisa menerima sesamanya, sebagai
saudara.
JILBAB
Bentuk
perlindungan diri terhadap eksploitasi; terhadap penindasan manusia
atas manusia lain. Penegasan bahwa manusia itu egaliter, punya hak dan
kedudukan sama, haram ditindas oleh manusia lainnya. Jilbab adalah
hijab, pelindung dari ketidakadilan, pelindung dari penindasan. Wanita
yang berjilbab mengharamkan dirinya ditindas oleh laki-laki, tidak ada
superioritas gender. Jilbab adalah pelindung wanita dari
eksploitasi kapitalisme, bukan justru komoditas yang mendukung
kapitalisme. Jilbab adalah kehormatan, perlindungan terhadap wanita dari
nafsu menindas manusia lainnya. Jilbab bukan sekadar aksesori; Ia
adalah wahana perlindungan atas kapitalisme yang tak paham kemanusiaan.
SHALAT
Manifestasi
ketundukan hanya pada satu kuasa yang tunggal; persatuan umat di bawah
satu ketaatan. Tidak ada ketaatan pada selain Allah. Tidak ada
penyembahan pada selain Allah. Shalat adalah penyemangat gerak,
pengharaman diri dari kezaliman dan angkara. Pengharaman diri dari
segala bentuk penindasan, sok berkuasa, atas manusia lain. Shalat
melepas baju-baju selubung diri, kesombongan yang terlihat, di hadapan
Allah. Kekhusyukan adalah kesungguhan perjuangan di hadapan Allah.
Dimulai dengan Allahu Akbar; mengakui kebesaran Allah, menafikan
kebesaran selain-Allah, menafikan kebesaran-diri. Diakhiri dengan salam,
sebagai bentuk penghormatan atas egaliterisme, sikap menghargai
kemanusiaan. Penegasan atas ke-mahabesar-an Allah, harus
dimanifestasikan dalam bentuk penghargaan atas kemanusiaan. Dan
implikasi sosialnya, menegasikan fahsya' dan munkar. Kejahatan, kezaliman, penindasan, kekerasan.
AL-QUR'AN
Pedoman
hidup manusia. Al-Qur'an mengajarkan kita bahwa revolusi, perjuangan,
perubahan sosial, dan semacamnya itu perlu sentuhan intelektualitas.
Perlu pedoman. Perlu basis intelektual. Oleh sebab itu, Al-Qur'an
menyuruh kita membaca. Sebab membaca adalah kunci. Pembuka. Pembebasan
itu perlu pembacaan, perangkat analisis, strategi dan taktik (stratak).
Perlu tahu objeknya. Tidak sekadar mengikut orang lain. Itulah sebabnya
ada Al-Qur'an untuk memandu jalan kita. Al-Qur'an mengajarkan, mereka
yang menolak menerima bantuan, berselingkuh dengan kekuasaan, adalah
pendusta agama. Mereka yang bermewah-mewahan bisa celaka. Dan lain
sebagainya. Al-Qur'an adalah petunjuk, obat, penuntun manusia ke jalan
lurus.
ZAKAT
Proposisi
perlawanan terhadap kapitalisme. Bahwa hidup itu bukan untuk mencari
uang, tetapi membagikan uang untuk rakyat miskin yang tertindas. Bahwa
bekerja adalah simbol pengabdian pada Allah. Dan hasil dari bekerja
bukan untuk diri sendiri. Ketika mendapatkan uang, kita memupus
kesempatan orang lain untuk mendapatkan uang. Konsekuensi logisnya,
zakat adalah tanggung jawab sosial. Kemiskinan adalah sumbangsih orang
yang punya uang. Mereka harus diberikan haknya yang ada pada kita. Zakat
menegasikan individualisme yang dibawa kapitalisme. Uang adalah entitas
kolektif, yang dipunya oleh semua orang. Ketidakadilan ekonomi harus
dilawan. Zakat adalah simbolnya.
PUASA
Bentuk
perlawanan terhadap hawa-nafsu. Perlawanan terhadap nafsu untuk
berkuasa, kehendak menindas orang lain. Berpuasa berarti menahan hasrat
untuk "makan". Menahan hasrat biologis, kebutuhan hidup. Makan adalah
sumber nafsu. Mengendalikan waktu makan, berarti belajar mengendalikan
nafsu. Kejahatan dimulai dari nafsu. Kekerasan juga sumbernya nafsu.
Mengendalikan semua hasrat itu, berarti belajar mengendalikan diri dalam
interaksi sosial. Belajar bahwa tidak hanya kita yang hidup di dunia.
Bahwa masih ada yang kelaparan, terpinggirkan, tertindas, tak dapat
akses untuk makan, di saat kita sendiri tengah makan. Dan artinya,
belajar sederhana.
HAJI
Momentum
persatuan umat Islam. Sebuah pernyataan sikap akbar umat Islam untuk
melawan kezaliman, melawan penindasan, melawan kebatilan. Manusia
melepas selubung kebesarannya, Menelanjangi dirinya, melawan kehendak
berkuasanya, dengan irham. Melandaskan niatnya pada ketulusan dan kesungguhan perjuangan, melalui miqat. Lalu berjalan menuju persatuan, kesadaran kolektif, revolusi terbuka dalam perjuangan kelas bersama, melalui wuquf di
Arafah. Arafah menjadi saksi lautan manusia yang berkumpul untuk
menegakkan kalimat tuhan, melawan penindasan iblis di muka bumi. Lalu
berjalan mengumpulkan perbekalan, batu-batu tajam di Masy'aril Haram, Mudzalifah.
Berbekal berarti merumuskan strategi dan taktik perjuangan, agar
perlawanan siaga, tidak salah arah. Dan mengistirahatkan diri sebelum
medan pertempuran. Besoknya, sampai di Mina, dengan bekal batu-batu
tajam itu, melempar jumrah. Melawan penindasan, simbolisasi
Iblis, dengan nyata. Selama tiga hari, berjuang bersama dalam sekup
perlawanan. Lalu bertolak ke Makkah, selepas perlawanan, untuk meraih
kemenangan, melakukan tawaf. Dan menggapai kemuliaan di sa'i, menyelesaikannya atas nama Allah dengan tahallul. Memotong
rambut sebagai rasa syukur, sekaligus penanda bahwa perjuangan ini
adalah perjuangan bersama. Atas nama Allah. Haji adalah simbol kekuatan
umat Islam, yang dibangun di atas fondasi persaudaraan, di atas kerangka
tauhid sebagai dasar perjuangan.
I'TIKAF
Simbol
pengasingan diri menuju kemerdekaan berpikir. Bahwa hidup ini untuk
ibadah pada Allah. Meluruskan niat. Menuju Rumah Allah untuk
mengasingkan diri dari hiruk-pikuk dunia, pragmatisme,
kehendak berkuasa. Semuanya harus dilawan. Manusia adalah makhluk
bebas, merdeka, hanya tunduk pada Allah. Tak ada yang lain yang bisa
menggantikan Allah. Oleh sebab itu, ia harus kembali pada hakikatnya,
sebagai makhluk Allah. Dan untuk itulah i'tikaf dilakukan. Untuk mengisi
perbekalan sebelum menginisiasi perubahan.
QURBAN
Kesyukuran
atas pembebasan manusia dari hawa nafsu, yang diperankan Ibrahim.
Memberikan harta untuk dimakan orang lain. Simbol solidaritas,
kolektivisme. Bahwa manusia harus bersyukur dengan kelebihan yang ia
miliki. Qurban adalah keikhlasan mengorbankan harta-benda untuk
perjuangan. Refleksi kesadaran. Simbol atas kepasrahan pada Allah bahwa
perjuangan itu adalah manifestasi pelaksanaan kalimat Allah di muka
bumi. Revolusi. Pembebasan.
Asyhadu an la ilaha illaha allallahwa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluh.Barang siapa yang ingin merendahkan orang lainberarti ia ingin menjadi tuhanbarang siapa ingin menjadi tiranberarti ia ingin menjadi tuhanbarng siapa ingin menang sendiriberarti ia ingin menjadi tuhanpadahal tiada Tuhan selain Allah!Seorang penguasa yang menindas rakyatnyaberarti ia ingin menjadi tuhanpadahal tiada tuhan selain Allah!Kita Menerima siapapun orangnya danDari manapun asalnyaAsalkan bisa menjadi saudara bagiSesamanyaAsyhadu an la ilaha illaha allallahwa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluh.SYAHADAT PEMBEBASAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar